JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Indonesia Women in Cybersecurity (IWCS) bekerja sama dengan para pemimpin industri, pakar keamanan siber, lembaga pendidikan dan pemerintah, merilis Program Cyber Safe Kids atau Kesadaran Keamanan Digital untuk Anak-anak sebagai bagian dari Program Perempuan Pelita Digital. Prakarsa yang didukung oleh Palo Alto Networks, perusahaan keamanan siber global ini bertujuan untuk memberdayakan siswa, pendidik, dan orang tua dengan keterampilan keamanan digital yang penting untuk bisa bernavigasi yang aman di dunia digital.
Dengan semakin bergantungnya platform digital untuk pendidikan dan interaksi sosial, memastikan keamanan daring anak-anak tidak pernah lebih penting dari sebelumnya. Program ini akan menjangkau 200 sekolah setiap tahunnya, dengan visi jangka panjang untuk memengaruhi 1.000 sekolah selama lima tahun ke depan. Melalui lokakarya keamanan siber yang menarik, materi pembelajaran interaktif, dan kampanye kesadaran, program ini ingin menumbuhkan budaya warga digital yang bertanggung jawab.
“Internet adalah alat yang ampuh untuk belajar dan berkomunikasi, tetapi juga menghadirkan risiko bersamanya jadi anak-anak harus dipersiapkan informasi dan skill yang baik. Melalui inisiatif ini, kami bertujuan untuk memberdayakan anak-anak dengan pengetahuan dan kepercayaan diri untuk mengenali ancaman siber dan mengadopsi praktik daring yang aman,” jelas Eva Noor, Ketua Indonesia Women in Cybersecurity, Selasa, (4 /3/2025).
Menurut Eva, program ini diterapkan secara nasional dan diharapkan bekerja sama dengan banyak pihak yang menargetkan 200 sekolah per tahun, dengan tujuan menjangkau 1.000 sekolah dalam lima tahun melalui kolaborasi beberapa kementerian, lembaga terkait dan didukung oleh Palo Alto Networks, bersama perusahaan teknologi lain, pakar keamanan siber, dan pendidik untuk memaksimalkan dampak.
Program ini melalui pembelajaran interaktif. Melibatkan siswa dengan lokakarya tentang topik-topik seperti pencegahan perundungan siber, kewaspadaan terhadap phishing, dan perilaku daring yang bertanggung jawab. Juga, melibatkan guru dan orang tua dengan membekali konten informatif untuk memperkuat praktik digital yang aman di rumah dan di kelas.
Dampak program ini antara lain akan memberikan siswa pengetahuan penting dan keterampilan praktis untuk menjelajahi ruang digital dengan aman, mempromosikan perilaku daring yang bertanggung jawab, dan mengurangi aktivitas berisiko. Selain itu, mengurangi perundungan siber dan ancaman daring. Dengan mendidik siswa tentang cara mengidentifikasi dan menanggapi perundungan siber, phishing, serta misinformasi, inisiatif ini akan membantu mengurangi prevalensi ancaman daring di kalangan anak-anak dan remaja.
“Dengan menanamkan kesadaran keamanan siber di usia muda, program ini berkontribusi pada pengembangan warga digital yang bertanggung jawab yang dapat mengenali risiko dan membuat keputusan daring yang tepat sepanjang hidup mereka,” ungkap Eva.
IWCS berharap banyaknya dukungan terhadap program ini baik dari pemerintah maupun industri dan komunitas, agar program ini bisa mendapatkan visibilitas nasional, implementasi terstruktur, dan integrasi jangka panjang dalam sistem sekolah di seluruh negeri. Melalui dukungan pemerintah dan sektor swasta, IWCS membayangkan masa depan di mana setiap anak memiliki akses ke pendidikan keamanan siber yang komprehensif. (ym)
Thanks for reading Program Cyber Safe Kids Targetkan Menjangkau 1.000 Sekolah. Please share...!