Penyakit Jantung di Indonesia Meningkat Seiring Harapan Hidup Bertambah

(Ki-Ka) Chairman Siloam Cardiac Summit 2025, dr Dicky Aligheri Wartono, SpBTKV (K) FIHA, FICA, Medical Managing Director Grup RS Siloam, dr Grace F. Indradjaja, MM, CEO Grup RS Siloam, Caroline Riady, Chairman Siloam Cardiac Summit 2025, Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP (K), FIHA - SHL, dan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia untuk DKI Jakarta (PERKI Jaya), dr Vireza Pratama SpJP (K), FIHA, FAsCC, di Siloam Cardiac Summit 2025 di Jakarta, Sabtu (11/1/2025)


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat seiring meningkatnya akses dan kualitas layanan kesehatan. Namun, waspadai penyakit jantung degenerative juga meningkat.

“Harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat. Namun, harus diwaspadai, 10 tahun ke depan, gagal jantung akan semakin meningkat karena penyakit jantung degenerative, seperti penyakit katup jantung, otot jantung, aorta, dan gangguan irama jantung,” ungkap Chairman Siloam Cardiac Summit 2025, Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP (K), FIHA - SHL, Sabtu (11/1/2025).

“Penyakit jantung degenerative itu bisa menyebabkan kematian mendadak akibat gagal jantung,” tegas dr Antonia.

Hal ini juga dikatakan Chairman Siloam Cardiac Summit 2025, dr Dicky Aligheri Wartono, SpBTKV (K) FIHA, FICA. “Semakin baiknya fisik seseorang akan menambah ekspektasi harapan hidup. Contohnya di Jepang, usia hidup lebih panjang. Nah, pada populasi tua tersebut, penyakit-penyakit tua, salah satunya penyakit jantung structural, gangguan kelainan jantung, dan lain sebagainya juga akan meningkat,” ujar dr Dicky.

Tindakan Medis

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia untuk DKI Jakarta (PERKI Jaya), dr Vireza Pratama SpJP (K), FIHA, FAsCC, mengatakan, penyakit jantung degenerative tidak bisa ditangani dengan obat-obatan. “Harus ditangani dengan tindakan medis,” kata dr Vireza yang menjadi salah satu narasumber di Siloam Cardiac Summit 2025.

Pada penyakit jantung degenerative berupa penyakit katup jantung misalnya, katup akan sulit membuka atau menutuo atau disebut stenosis dan reguritasi. Akibatnya penderita akan sesak nafas, cepat cape, hingga kematian akibat gagal jantung. Tak ada jalan lain, katup harus dilakukan intervensi. Bahasa lainnya katup harus dioperasi dengan cara direpair (perbaiki) atau diganti dengan katup buatan (perkutaneus vascular intervensi). Namun semakin usia tua, semakin beresiko. Mengingat akan semakin meningkatnya populasi usia tua di Indonesia seiring meningkatnya harapan hidup, dr Vireza menegaskan, Indonesia harus mengembangkan teknologi operasi katup jantung. “Ke depan teknologi ini harus kita kembangkan dan alatnya pun cukup mahal. Tapi ini tantangan untuk kita,” tegas dr Vireza.

CEO and Grup RS Siloam, Caroline Riady mengatakan, Siloam Cardiac Summit 2025 mencoba menjawab berbagai tantangan penyakit jantung saat ini dan di masa mendatang. “Penyakit jantung di Indonesia masih tinggi dan menjadi penyebab nomor 3 kematian di Indonesia, termasuk kematian mendadak. Bagaimana mencegah kematian mendadak akibat penyakit jantung, kami menggelar Siloam Cardiac Summit 2025.  Kami memahami kompeksitas layanan kardiovaskular, karen itu kami terus membuka diri untuk belajar dan berbagi pengalaman, demi memberikan layanan kardiovaskular kelas dunia bagi masyarakat Indonesia,” kata Caroline Riady.

Caroline mengatakan, Siloam akan mengembangkan layanan jantung di 41 RS Siloam di Indonesia, meningkatkan kapasitas SDM termasuk, termasuk 250 dokter spesialis jantung di Siloam, dan serta melakukan investasi teknologi dan inovasi.

“Sebagai pelopor dalam pengembangan layanan komprehensif kardiovaskular di Indonesia, Grup RS Siloam terus memperkokoh posisinya dengan dukungan penuh lebih dari 250 dokter spesialis dan subspesialis jantung, termasuk intervensi kardiovaskular, aritmia, gagal jantung, pencitraan jantung, preventif dan rehabilitasi, jantung anak, bedah jantung anak, hingga bedah toraks kardiovaskular. Semua ini didukung teknologi terkini seperti Cath Lab dan CT Cardiac,” kata Medical Managing Director Grup RS Siloam, dr Grace F. Indradjaja, MM. (ym)

Labels: Gaya Hidup

Thanks for reading Penyakit Jantung di Indonesia Meningkat Seiring Harapan Hidup Bertambah. Please share...!

Back To Top