Pengenalan Produk UKMK Sawit di Destinasi Wisata Terus Didorong

Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar workshop di Labuan Bajo, baru-baru ini, guna mengenalkan produk-produk Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) berbasis sawit di destinasi wisata potensial


JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terus mendorong pengenalan dan penggunaan produk-produk hilir yang dihasilkan oleh Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) berbasis sawit di destinasi wisata potensial, di antaranya Labuan Bajo. Produk-produk dari UKMK berbasis sawit tersebut antara lain dodol, keripik, abon jamur, parfum, kerajinan, dan lainnya.

Dalam rangka mengenalkan dan mendorong penggunaan produk-produk dari UKMK berbasis sawit, SPKS bersama BPDPKS menggelar workshop Pengenalan Produk-Produk UKMK Berbasis Kelapa Sawit kepada Pelaku Wisata di Destinasi Premium Labuan Bajo di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akhir September 2024. Workshop itu bertujuan mendorong kolaborasi antara pelaku UKMK sawit dan sektor pariwisata lokal. SPKS dan BPDPKS berharap acara itu bisa memperkuat hubungan antara pelaku usaha lokal, pemerintah, dan UKMK sawit guna mengembangkan sektor perdagangan produk turunan sawit di destinasi wisata premium seperti Labuan Bajo.

Beberapa tahun terakhir, berbagai produk hilir telah dikembangkan koperasi petani sawit di seluruh Indonesia. Melalui dukungan SPKS dan BPDPKS, produk-produk itu mulai merambah pasar baru, termasuk destinasi wisata potensial seperti Labuan Bajo. Karenanya, workshop itu bertujuan mempertemukan para pelaku UKMK dari Manggarai Barat dan Manggarai dengan sektor pariwisata di Labuan Bajo guna memperluas pasar produk UKMK sawit. Berbagai pemangku kepentingan hadir di acara itu, termasuk pelaku UKMK dari Manggarai Barat, koperasi, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Kepala Divisi UKMK BPDPKS, praktisi, dan perwakilan Kadin Manggarai Barat. Workshop menjadi ajang mendorong kerja sama UKMK sawit dan pelaku usaha di sektor pariwisata Labuan Bajo.

Ketua Umum SPKS Nasional Sabarudin menekankan pentingnya memperkenalkan produk hilir sawit kepada masyarakat NTT, khususnya di Labuan Bajo. Meski sawit tidak ditanam di wilayah itu, SPKS menyoroti kontribusi besar masyarakat NTT terhadap industri sawit nasional sebagai tenaga kerja di berbagai perkebunan di seluruh Indonesia. "Selama ini, masyarakat NTT mengenal sawit sebagai salah satu lapangan kerja. Melalui workshop ini, kami ingin memperkenalkan produk-produk hilir sawit, seperti dodol sawit, keripik sawit, abon jamur sawit, hingga parfum dan kerajinan lainnya,” jelas Sabarudin, Kamis (03/10/2024).

Beri Pelatihan

Menurut Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah, produk sawit bukan hanya minyak goreng, tapi banyak produk turunan yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat. “Sawit bukan hanya soal minyak goreng, tapi banyak produk turunannya yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Pada Agustus 2024, ekspor produk sawit dan turunannya US$ 1,7 miliar dalam satu bulan,” jelas Helmi.

BPDPKS telah melatih para petani sawit yang tergabung dalam koperasi untuk menghasilkan produk-produk UKMK, seperti kosmetik dan kerajinan, yang kini siap diperkenalkan kepada pasar yang lebih luas, termasuk di destinasi wisata premium Labuan Bajo.

Sedangkan Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan UMKM Manggarai Barat Theresia Primadona Asmom menyambut baik inisiatif SPKS dan BPDPKS dalam mengenalkan produk hilir UKMK berbasis sawit. Meski Manggarai Barat tidak memiliki perkebunan sawit, lebih dari 7.000 masyarakat dari wilayah itu bekerja di sektor sawit di luar daerah. Theresia berharap kolaborasi ini dapat mendorong inovasi bagi para pelaku wisata di Labuan Bajo serta menciptakan sinergi antara produk khas Manggarai dan sawit.

Di sisi lain, Ketua Kadin Manggarai Barat Ignasius Charles Angliwarman mendukung pengembangan kolaborasi antara sektor UKMK sawit dan pariwisata di Labuan Bajo. “Kami terus mendorong pariwisata memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat. Kolaborasi Kadin, petani sawit, dan pelaku usaha pariwisata menjadi langkah strategis memperkuat sektor perdagangan di Labuan Bajo," ujar dia.

Lewat workshop yang digelar SPKS dan BPDPKS, kolaborasi petani, pengusaha, dan pemerintah diharapkan terus berkembang dan memacu kesejahteraan masyarakat melalui produk-produk UKMK sawit. Kadin Manggarai Barat berkomitmen memfasilitasi kerja sama itu demi menciptakan pasar yang lebih kuat dan berkelanjutan bagi produk-produk sawit di destinasi wisata Labuan Bajo. (ym)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Pengenalan Produk UKMK Sawit di Destinasi Wisata Terus Didorong. Please share...!

Back To Top