Direktur Utama Rumah Sakit Mata JEC Kedoya Dr dr Setyo Budi Riyanto Sp.M(K) memaparkan katarak di Jakarta Eye Centre, Kamis (27/6/2024) |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Penderita katarak kini tak usah takut untuk operasi. Teknologi Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery (FLACS) menggunakan laser memungkinkan operasi dilakukan secara akurat, minim risiko, masa pemulihan lebih cepat, serta dapat memperbaiki masalah refraksi mata seperti rabun jauh, rabun dekat, rabun sedang hingga silinder.
“Teknologi operasi katarak saat ini telah banyak berkembang untuk mencegah kebutaan, mulai dari Extracapsular Caratact Extraction (ECCE), Phacoemulsification, dan yang paling terbaru adalah Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery (FLACS),” kata Direktur Utama Rumah Sakit Mata JEC Kedoya Dr dr Setyo Budi Riyanto Sp.M(K), Kamis (27/6/2024).
Dokter spesialis dr Ahmad Ashraf Amalius, MPH, M.Kes, SpM(K) menjelaskan, katarak adalah kondisi lensa mata keruh. “Katarak bersifat multifaktorial, katarak merupakan gangguan mata yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh. Ini membuat cahaya tidak dapat melewatinya dengan benar sehingga menyebabkan penglihatan buram, berbayang, dan silau,” jelas dr Ahmad, lulusan spesialis mata dari Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Lensa mata menjadi keruh ini dipengaruhi oleh faktor risiko katarak. Umumnya disebabkan paparan sinar matahari, genetik, dan kondisi penyakit tertentu, seperti penyakit degenerative.
dr Setyo Budi menegaskan, katarak sebaiknya harus segera dioperasi. “Sebaiknya harus segera dioperasi. Jangan menunggu menjadi tebal karena akan menyebabkan kebutaan,” kata dr Budi.
Dr Budi menjelaskan, sebelum melakukan operasi, pasien akan diminta untuk melakukan pengecekan kesehatan secara keseluruhan. Mulai dari kondisi syaraf mata, kornea dan retina serta memeriksa adanya penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi. Jika kondisi pasien dikatakan layak untuk operasi, maka tindakan bisa dilakukan sesegera mungkin dan pemulihan bisa berlangsung mulai dari tiga hari hingga satu minggu. “Untuk lansia pemeriksaan awal harus baik untuk menurunkan komplikasi. Kalau ada gula harus turunin dulu batasnya 200, itu masih bisa dilakukan tindakan, kemudian ada hipertensi harus dinormalkan, dilihat fungsi syaraf, retina, kalau bagus semua biasanya risiko minimal, kalau ada gula fungsi retina akan menurun,” kata Budi.
Tak Perlu Kacamata
Ia menyebut tujuan pengobatan katarak dengan operasi adalah untuk menghilangkan lensa keruh menjadi jernih dengan teknologi yang canggih yaitu dengan mesin dan minim luka yakni hanya sekitar 2-3 milimeter dan juga dapat meningkatkan kualitas penglihatan. “Lukanya kecil 2-3 milimeter, pakai mesin katarak diambil, kemudian dipasang lensa yang dilipat kecil sehingga pemulihan lebih cepat. Kkalau dulu hanya menghilangkan penglihatan gelap jadi terang sekarang dari penglihatan kabur jadi ditingkatkan kualitas penglihatan,” katanya.
Bagaimana dengan FLACS? “Teknologi FLACS, lensa keruh yang menebal akan disinari laser sehingga selaput keruhnya akan hancur dan mata kembali terang. Selain itu, FLACS juga sekaligus akan memperbaikin kelainan refraksi mata minus, plus, hingga silinder, sehingga pasien tak perlu memakai kacamata kembali,” terang dr Setyo Budi.
Keunggulan FLACS lainnya adalah, pengerjaan cukup akurat, minim risiko. “Pemulihannya juga lebih cepat disbanding metode operasi lainnya,” tandas dr Setyo Budi. (ym)
Thanks for reading FLACS, Teknologi Operasi Katarak Terbaru dengan Laser. Please share...!