(Foto: ilustrasi) |
SURABAYA (IndonesiaTerkini.com)- Bayi yang baru lahir rentan kondisi fisiknya. Dibutuhkan perawatan khusus yang tepat untuk menjaga kesehatan serta tumbuh kembang bayi. Salah satu masalah yang kerap di alami bayi dan balita adalah alergi.
Alergi sejatinya adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang dihirup, disuntikkan, tertelan, atau tersentuh. Alergi timbul bila ada pemicunya. Penyebab alergi pada bayi serta balita bisa bermacam-macam, dan salah satu yang sering dikeluhkan adalah alergi atau gatal pada kulit.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi terkena alergi di kulit. Salah satunya faktor deterjen atau sabun pencuci pakaian. Jika terlihat kulit bayi memerah, iritasi, dan timbul ruam setelah memakai pakaian yang baru saja dicuci, bisa jadi dia alergi terhadap deterjen yang dipakai untuk mencuci pakaian tersebut. Kandungan sabun, parfum, dan pemutih dalam deterjen yang mengendap pada pakaian memang menjadi salah satu penyebabnya.
Itu sebabnya, merawat dan mencuci pakaian bayi tidak bisa sembarangan karena kulit bayi lebih sensitif dibandingkan orang dewasa. Menjaga kebersihan badan dan pakaian bayi memang penting namun perhatikan juga saat memilih deterjen. Pastikan Anda mencuci terlebih dahulu pakaian, popok, selimut, hingga sprei sebelum bayi Anda memakainya untuk pertama kali. Bahan kimia deterjen yang tertinggal pada proses pencucian pakaian bisa menyebabkan iritasi pada kulit.
Head of Product Marketing PT CNI Chendra Tirto, mengemukakan bayi yang terserang gatal-gatal atau eksem di kulit bisa menyebar ke seluruh tubuh. Oleh karena itu. sebagian bayi membutuhkan deterjen khusus untuk pakaian yang mereka kenakan, terutama yang memiliki kulit sensitif. Bagi bayi yang tidak memiliki keluhan tersebut, dapat menggunakan deterjen yang sama digunakan untuk mencuci pakaian anggota keluarga di rumah. Namun, sebelum mencuci, lakukan uji coba pada satu baju terlebih dahulu untuk melihat apakah ada reaksi alergi atau tidak.
Chendra juga menganjurkan untuk menghindari deterjen yang menggunakan bahan tambahan atau filler karena justru dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Cara mengetahui adanya filler dalam deterjen, perhatikan jika air keruh dan ada sisa-sisa deterjen yang mengendap atau tidak larut ke dalam air. Hasil residu yg tidak larut itulah filler. Filler tersebut dapat masuk meresap ke sela-sela pakaian bayi dan mengendap.
Bahaya filler selain dapat menyebabkan gatal dan eksim juga bisa membuat baju bayi cepat lapuk, robek dan pudar. Hindari juga penggunaan pemutih atau deterjen yang mengandung pemutih. Dan yang terpenting, pilihlah deterjen yang teruji dapat menghilangkan bakteri yang mungkin bisa menempel pada pakaian bayi. Sebab, pakaian bayi yang kotor rentan ditempel bakteri E.Coli, S. Tyhposa dan S. Aureus.
“SC88 Laundry Detergent, aman dan pas untuk pakaian bayi. SC88 Laundry Detergent merupakan pilihan tepat untuk mencuci pakaian bayi Anda. Dapat bersihnya, tidak untuk alerginya,” kata Chendra.
Chendra menjelaskan SC88 Laundry Detergent tidak mengandung filler sehingga tidak membuat iritasi kulit. Selain itu, merupakan detergent konsentrat dengan kandungan bahan aktif 90%, dan terbukti efektif membersihkan noda kotoran yang menempel di baju bayi.
Dia menambahkan bahwa kandungan oxygen bleach pada SC88 Laundry Detergent mampu memecah kotoran yang menempel di dalam pakaian. SC88 Laundry Detergent juga dilengkapi dengan MOF yang bisa menghilangkan bakteri serta jamur di pakaian. Keunggulan lainnya adalah mengandung triple enzym (lipase, celulase, protease) sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk noda makanan yang sulit dan menempel pada pakaian bayi. “Berikan hanya yang terbaik dan aman untuk kesehatan buah hati Anda,” tutup Chendra. (dri)