(Ki-Ka) Linda Maulidina Hakim, Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial dan Yunita Resmi Sari Direktur Departemen Pengembangan UMKM |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- Pelaku usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) di Indonesia, baru 10 persen yang tersentuh kredit perbankan. Padahal, pelaku UMKM butuh sokongan dana untuk mengembangkan usahanya.
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Linda Maulidina Hakim mengatakan, rendahnya realisasi penyaluran kredit dari bank ke UMKM selama ini disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, kurang jelasnya database jumlah UMKM yang ada di daerah. Sebagian besar dari UMKM ini belum memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit.
’’Bank dalam menyalurkan kredit tentu mesti berhati-hati. Jika bank memberikan kredit serampangan, akan terjadi kredit macet. Oleh sebab itu, kami bersama pemerintah daerah terus mendampingi UMKM agar memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan,’’ ujarnya di Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 2017, belum lama ini.
Sementara itu, Direktur Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari menambahkan, semenjak tahun 2015, BI telah menetapkan persentase penyaluran kredit kepada pelaku UMKM oleh bank pusat maupun bank daerah. Sebelumnya hanya 5 persen, tahun ini telah meningkat menjadi 15 persen. Bahkan, tahun depan, seluruh bank diwajibkan menyalurkan kredit mencapai 20 persen dari dana yang dihimpunnya.
’’Kami menargetkan dalam 5 tahun ke depan, seluruh UMKM telah tersentuh kredit. Agar target tersebut tercapai, kami terus memperbaiki hal-hal yang dapat menghambat UMKM mengembangkan kapasitas usahanya. Baik dari sisi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat maupun dari sisi UMKM sendiri sebagai pihak yang menjadi sasaran penyaluran kredit," tutupnya. (dri)
Labels:
Bank Indonesia,
Ekonomi
Thanks for reading Realisasi Penyaluran Kredit dari Bank ke UMKM Masih Rendah. Please share...!