ASEAN Foundation dan SAP menyelenggarakan final regional ASEAN Data Science Explorers (DSE) di Sekretariat ASEAN, Jakarta |
JAKARTA (IndonesiaTerkini.com)- ASEAN Foundation dan SAP hari ini telah menyelenggarakan final regional ASEAN Data Science Explorers (DSE) di Sekretariat ASEAN, Jakarta. Siswa yang mewakili Malaysia, Indonesia, dan Thailand dianugerahi tiga penghargaan teratas untuk wawasan dan gagasan inovatif mereka untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi utama di kawasan ASEAN.
Ini adalah tahun pertama ASEAN DSE diselenggarakan di seluruh 10 negara anggota ASEAN sebagai bagian dari kemitraan strategis antara ASEAN Foundation dan SAP. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mempersiapkan pemuda masa kini untuk dunia masa depan. Inisiatif ini mendorong peserta untuk menyampaikan wawasan berbasis data yang menyoroti isu-isu di ASEAN di enam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu (1) kesehatan dan kesejahteraan yang baik, (2) pendidikan berkualitas, (3) kesetaraan jender, (4) air bersih dan sanitasi, (5) pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, dan (6) kota dan masyarakat yang berkelanjutan. Peserta didorong untuk memanfaatkan kekuatan data untuk menghasilkan wawasan yang berdampak dan konstruktif yang dapat menghasilkan solusi inovatif untuk masalah sosial.
Tim `ASEANalysts` yang terdiri dari Thean Su Mei danWong Feng Ming, mewakili Malaysia , keluar sebagai pemenang pada babak face-off regional ini. Projek mereka yang berfokus kepada peningkatan pendidikan dasar, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (SDG) pendidikan inklusif dan berkualitas untuk semua. Kedua kontestan adalah mahasiswa dari Monash University.
Runner up pertama adalah tim Omotesando, terdiri dari anggota tim Febe Epafras dan Vida Cornelius dari Universitas Indonesia. Proyek mereka tentang 'penyertaan keuangan melalui perbankan tanpa cabang' sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (SDG) tentang pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi untuk semua.
Sementara itu, tim dari Thailand, Bangkok Brothers, yang terdiri dari anggota tim Pachara Aungsusuknarumol dan Krittanut Jirathawong dari Universitas Chulalongkorn, menempati posisi ketiga untuk proyek mereka dalam 'pembagian gender di negara-negara ASEAN. Proyek mereka sejalan dengan United Nations's Sustainable Development Goal (SDG) untuk mencapai kesetaraan jender.
"Para pemenang telah menghasilkan beberapa solusi inovatif yang menunjukkan potensi para pemuda ASEAN untuk menanggulangi isu-isu yang telah mereka pilih. Melalui kompetisi ini, kami dapat menyaksikan semangat dan komitmen yang dimiliki pemuda ASEAN untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat ini," kata Elaine Tan, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation. "Tahun 2017 menandai peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN dan peringatan 20 tahun ASEAN Foundation. Keberhasilan kompetisi DSE ASEAN adalah bukti besar yang menyoroti nilai investasi pada generasi berikutnya, dan dengan senang hati kami melanjutkan kemitraan dan program ini dengan SAP sampai tahun 2018," imbuhnya.
Siswa yang mendaftar untuk program tersebut pada awal tahun memperoleh akses ke dataset ASEAN dan juga platform SAP Analytics Cloud, yang memungkinkan mereka menganalisis data dan memperoleh wawasan. SAP Analytics Cloud adalah perangkat lunak generasi baru sebagai layanan (SaaS) yang mengubah analisis di cloud dengan menyediakan kemampuan intelijen bisnis, prediksi, dan perencanaan semua dalam satu alat. Dengan menggunakan platform cloud ini, para peserta dapat menganalisis dan memvisualisasikan data untuk menghasilkan rekomendasi inovatif mereka.
10 tim di final regional adalah tim teratas dari negara anggota ASEAN masing-masing, di mana mereka tampil sebagai pemenang selama putaran final nasional yang berlangsung selama satu setengah bulan terakhir. (red/dri)